Siginjai99 Channel, Batang Hari : Deddy Herliyantho, S.H., M.H,.yang merupakan putra pertama dari Mantan Kadishub Kabupaten Batang Hari H.F. Hermantho, SE (Alm) kembali ditugaskan Jaksa Agung RI, menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Paser, di Tana Paser, Kalimantan Timur.
Suami dari AKP Damayanti Siregar, yang dinas di Polda Jambi ini, sebelumnya merupakan Kepala Kejaksaan Negeri Bone Bolango di Sumawa, Gorontalo, Sulut.
Dilansir dari ADHYAKSAdigital.com, Jaksa Agung ST Burhanuddin kembali menerbitkan Surat Keputusan Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil Kejaksaan RI, pejabat struktural Eselon II dan Eselon III di lingkungan Kejaksaan RI dan satuan kerja di Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri, Senin 13 Oktober 2025.
Pada Surat Keputusan Jaksa Agung Nomor Kep IV- 1425 Tahun 2025 yang ditandatangani Jaksa Agung Muda Pembinaan Hendro Dewanto ini, ada nama Deddy Herliyantho, S.H., M.H yang mendapat promosi dan penugasan jabatan sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Paser di Tana Paser, Kalimantan Timur.
Dedy Herliyantho menggantikan pejabat sebelumnya, Abdul Muis Ali, S.H., M.H yang turut mendapat promosi jabatan sebagai Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda.
Jaksa pria asal Jambi ini segera menanggalkan jabatannya sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Bone Bolango di Suwawa, Gorontalo. Jabatannya sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Bone Bolango ini telah dijalaninya selama satu tahun lima bulan.
Dedy Herliyantho menggantikan pejabat sebelumnya, Abdul Muis Ali, SH. MH yang turut mendapat promosi jabatan sebagai Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda.
Posisi jabatan Kepala Kejaksaan Negeri Bone Bolango selanjutnya diamanahkan kepada Feddy Hantyo Nugroho, S.H., M.H yang sebelumnya menjabat sebagai Koordinator pada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah di Palu.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Jambi ini adalah sosok seorang jaksa inovatif dan visioner di setiap penempatan tugasnya. Berawal sebagai CPNS Kejaksaan tahun 2002 dan jaksa sejak tahun 2004, di sejumlah daerah penugasan, Deddy Herliyantho mampu melaluinya dengan penuh dedikasi, disiplin, profesional dan integritas.
Bagi suami seorang Polisi Wanita ini, jabatan bukanlah tujuan, melainkan amanah yang harus dijaga dengan sepenuh hati. Setiap penempatan adalah bentuk kepercayaan dari pimpinan dan institusi yang harus dijalankan dengan rasa tanggung jawab, dedikasi, serta keikhlasan.
“Dimanapun saya ditempatkan, yang terpenting adalah bagaimana saya bisa bekerja dengan hati, menjaga marwah Kejaksaan, dan memastikan keberadaan saya memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Karena sejatinya, pengabdian seorang jaksa tidak diukur dari jabatan yang disandang, tetapi dari seberapa besar ia mampu menebar keadilan dan kebaikan di lingkungan tempat ia mengabdi.” ujar pemilik gelar Master Ilmu Hukum ini kepada ADHYAKSAdigital,.com, Rabu 15 Oktober 2025.
Selama menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Bone Bolango, Deddy Herliyantho, S.H. M.H. dikenal sebagai sosok pemimpin yang inovatif, humanis, dan berkomitmen tinggi dalam mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan serta mendukung pembangunan daerah.
“Kejaksaan harus menjadi mitra strategis pemerintah daerah, hadir melalui inovasi dan kolaborasi untuk memastikan setiap kebijakan publik berjalan bersih, efektif, dan berpihak pada rakyat,” ujar Deddy Herliyantho.
Berbagai kegiatan dan inovasi berhasil dijalankan selama masa kepemimpinannya, di antaranya:
1.Jaksa Mandiri Pangan, sebagai wujud dukungan dalam rangka mendukung Visi dan Misi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden melalui program cetak sawah (Kementerian Pertanian).
2.Bakti Jaksa untuk Kesehatan Anak Bangsa, sebagai wujud komitmen Kejaksaan dalam meningkatkan Program Pelayanan Kesehatan (Kementerian Kesehatan) yang ada dalam Visi dan Misi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden.
3.Jaksa Peduli Aset, di mana Kejaksaan Negeri Bone Bolango berhasil memfasilitasi pengembalian berbagai aset milik pemerintah daerah yang sebelumnya dikuasai oleh pihak lain tanpa didukung dokumen yang sah.
4.Jaksa Pendukung Pendapatan Daerah, di mana Kejaksaan Negeri Bone Bolango melalui Jaksa Pengacara Negara membantu Pemerintah Daerah dalam Peningkatan serta Optimalisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah.
5.Penguatan Fungsi Datun (Perdata dan Tata Usaha Negara) baik melalui pendampingan hukum maupun bantuan hukum kepada Pemerintah Daerah, BUMD, dan desa-desa dalam penyelamatan serta optimalisasi aset daerah.
6.Program Restorative Justice, yang menekankan penyelesaian perkara secara damai dan berkeadilan untuk kepentingan masyarakat.
7.Program Sosialisasi Hukum “Jaksa Masuk Sekolah” dan “Jaksa Menyapa” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat.
8.Penegakan Hukum pada Bidang Tindak Pidana Khusus, telah dilakukan 6 penyelidikan, 3 penyidikan, dan terdapat 2 penuntutan, serta 8 eksekusi.
“Saya bangga pernah menjadi bagian dari Bone Bolango. Semua pencapaian ini adalah hasil kerja bersama, bukan hanya dari pimpinan, tapi juga seluruh pegawai dan dukungan masyarakat. Semoga sinergi yang telah terbangun dapat terus berlanjut untuk kebaikan daerah ini,” ujarnya.
Sosok Deddy Herliyantho, S.H., M.H. juga dikenal dekat dengan pegawai dan masyarakat, memiliki gaya kepemimpinan yang tegas namun humanis, serta komitmen kuat dalam menjadikan Kejaksaan Negeri Bone Bolango sebagai lembaga yang modern, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik.
Jaksa kelahiran Muara Tambesi ini juga selalu menekankan pentingnya integritas, profesionalisme, dan kerja sama. Menurutnya, keberhasilan institusi bukan hanya diukur dari penindakan, tetapi juga dari kemampuan memberikan solusi hukum yang mencegah permasalahan di masyarakat.
“Kejaksaan harus menjadi rumah keadilan yang memberi manfaat nyata bagi rakyat. Tugas jaksa bukan hanya menegakkan hukum, tapi juga menghadirkan keadilan yang bermartabat. Adanya kepastian, keadilan dan kemanfaatan hukum ditengah kehidupan masyarakat dan bernegara,” tegasnya.
Dengan gaya kepemimpinan yang tegas, rendah hati, dan komunikatif, Deddy Herliyantho telah membawa Kejaksaan Negeri Bone Bolango menjadi lembaga yang semakin dipercaya masyarakat.
Jejak pengabdian dan inovasi yang ditinggalkan menjadi fondasi kuat bagi keberlanjutan pelayanan hukum yang berintegritas dan berorientasi pada kepentingan publik. (*)
Discussion about this post