Siginjai99 Channel, Batang Hari : Bupati Batang Hari Mhd Fadhil Arief didampingi Zulva Fadhil, menyerahkan Anugrah Budaya Tahun 2025 kepada Cik Syahril, Senin malam (23/06/2025), dalam Acara Konser Serentak Bak Ragam, 30 Tahun Cik Syahril Berkarya, di Gedung Pemuda, Muara Bulian.
Turut hadir Pj. Sekda Batang Hari, Ketua DPRD Batang Hari, Unsur Forkopimda Batang hari, Kepala Taman Budaya Jambi, Ketua Balai Pelestarian Kebudayaan Provinsi Jambi, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jambi, Sendra Tasik Unja, Para Kepala OPD, Komunitas Seni Batang Hari, serta tamu undangan.
Sebelumnya, Kepala Dewan Kesenian Batang Hari, Gus Wafa, dalam sambutannya, menyebut, bahwa susah banyak karya seni lahir dari rahim Bumi Serentak Bak Regam.
“Baik dalam bentuk syair, lagu, tari, seni rupa, dan karya-karya seni lainnya. Akan tetapi harus kita sadari, bahwa masih terlalu sedikit ruang apresiasi yang cukup representatif bagi karya-karya tersebut” ujar Gus Wafa.
Dilanjutkannya, kurang lebih 4 tahun yang lalu, di panggung ini kita telah menyaksikan karya seirang tokoh berupa syair-syair sarat akan makna, yaitu Syair Guru Syukur.
“Satu tahun berikutnya, di panggung yang sama, kita juga telah menyaksikan karya-karya luar biasa dari Datuk Yusuf Gayos dan Datuk Asro. Dab pada malam ini, di atas panggung yang tak berbeda, kita akan menyaksikan beberapa karya luar biasa , karya yang lahir dari wujud dedikasi Cik Syahril yang selama 30 tahun lamanya memajukan seni budaya di Kabupaten Batang Hari,” terangnya lagi.
Fadhil Arief, dalam sambutannya, mengatakan bahwa seni budaya adalah identitas suatu daerah dan bangsa.
“Sebagian daerah, ada beberapa ulama menggunakan seni budaya dalam mensiarkan Islam. Kenapa? Karena alat komunikasi yang baik, alat literasi yang baik adalah melalui seni dan budaya,” kata Fadhil.
Seiring perjalanan waktu, tantangannya di era arus globalisasi, tidak ada batasan daerah, tidak ada batasan wilayah administrasi yang menghalangi seni budaya dari negara lain, untuk mempengaruhi orang di suatu daerah.
“Kita lihat, bagaimana masifnya dunia barat mempengaruhi dunia kita. Orang kitabyang dulunya suka lagu dangdut, bergeser senang lagu rock, lagu RnB. Secara tidak sadar, sebenarnya sumber daya kita sudah dikuasai mereka,” ucap Fadhil lagi.
Suami Zulva ini, menegaskan bahwa ini adalah tantangan bagi kita semua ke depan. Kalau kita masih. Memengang pola pikir lama, bahwa sesuatu harus digendong, tapi tidak digerakkan untuk mempengaruhi orang lain, maka kita akan gagal.
“Oleh karena itu, mari kita kibarkan semangat, mari kita beradaptasi dengan perkembangan zaman. Kalau mau seni budaya Batang Hari tidak hanya menjadi pajangan, tidak hanya menjadi cerita saja, maka semua aktifis dan stakeholder di Batang Hari, harus adaktif dengan perkembangan zaman,” Fadhil mengakhiri.
Pada kesempatan ini, Fadhil Arief bersama Zulva Fadhil diiringi musik tradisional kreatif Cik Syahril dan kawan kawan. (Ade)
Discussion about this post